![]() |
Peserta Orientasi |
Berlokasi di Kota Magelang Jawa Tengah kegi atan Orientasi Guru Agama Buddha Kabupaten Temanggung Jawa Tengah dilaksanakan selama empat hari mulai tanggal 14 - 17 Juli 2016. Pada saat bersamaan saya juga mengisi kegiatan di SMK Negeri 2 Purbalingga, sehingga memerlukan energi yang sangat luar biasa untuk sampai di Kota Magelang, karena saya harus menempuh perjalanan kurang lebih 4 jam. Siang tanggal 16 Juli 2016 pukul 14.00 wib saya meninggalkan kota Purbalingga menuju Kota Magelang, da tiba di kota Magelang pukul 18.15 wib, langsung mandi dan makan malam kemudian langsung mulai kegiatan pada pukul 19.30 wib sampai pukul 21.30 wib.
Materi yang saya sampaikan adalah tentang Langkah-langkah menyusun Media Pembelajaran seperti berikut ini :
- Langkah-Langkah Pembuatan Media Pembelajaran
Menurut Drs. Rahmat, Ph.D, 2010 dalam bukunya Media
Pembelajaran Suatu Pengantar, beliau memaparkan langkah-langkah pembuatan media
pembelajaran sebagai berikut:
1. Membuat ide/gagasan/pemikiran
2. Menganalisis kebutuhan dan karakteristik siswa
3. Merumuskan tujuan
4. Menentukan kerangka isi bahan pelajaran
5. Menentukan jenis media
6. Menentukan treatmen dan partisipasi siswa
7. Membuat skets/story board
8. Menentukan bahan / alat yang digunakan
9. Pelaksanaan pembuatan media
10. Penyuntingan
11. Uji coba (jika mungkin dilakukan)
12. Melaksanakan kegiatan dan mengevaluasi
2. Menganalisis kebutuhan dan karakteristik siswa
3. Merumuskan tujuan
4. Menentukan kerangka isi bahan pelajaran
5. Menentukan jenis media
6. Menentukan treatmen dan partisipasi siswa
7. Membuat skets/story board
8. Menentukan bahan / alat yang digunakan
9. Pelaksanaan pembuatan media
10. Penyuntingan
11. Uji coba (jika mungkin dilakukan)
12. Melaksanakan kegiatan dan mengevaluasi
Dalam konteks berlangsungnya proses belajar dengan segala dinamikanya, media mempunyai fungsi atau peran untuk menghindari hambatan atau gangguan komunikasi dalam poroses kegiatan belajar mengajar. Secara garis besar peranan media yang dimaksud antara lain: (1) Menghindari terjadinya verbalisme (2) Membangkitkan minat atau motivasi siswa; (3) Menarik perhatian siswa; (4) Mengatasi keterbatasan: ruang, waktu, dan ukuran; (5) Mengaktifkan siswa dalam kegiatan belajar: dan (6) Mengefektifkan pemberian rangsangan untuk belajar.
Sedangkan secara lebih terinci bahwa salah satu
hambatan komunikasi yang bisa dipecahkan melalui penggunaan media dalam proses
belajar mengajar adalah: perhatian yang tidak terpusat. Hal ini diantaranya
disebabkan oleh: a) Anak memang tidak ingin memusatkan perhatian (gangguan
fisik); b) Ingatan anak yang lebih terpaku pada hal lain yang lebih menarik
perhatian mereka; c) Anak melamun atau menghayal; d) Prosedur penyampaian bahan
pengajaran yang membosankan; e) Sumber informasi tunggal tanpa variasi; f)
Kurang adanya pengawasan dan bimbingan dari guru yang sedang mengajar.
Adapun materi tambahan lain adalah 7 langkah mudah menyusun Multimedia Pembelajaran, yaitu :
- 7 langkah mudah mengembangkan multimedia pembelajaran
1. TENTUKAN JENIS MULTIMEDIA PEMBELAJARAN
Perhatikan dengan benar, yang akan kita buat itu
apakah alat bantu kita untuk mengajar (presentasi) ke siswa atau kita arahkan
untuk bisa dibawa pulang siswa alias untuk belajar mandiri di rumah atau
sekolah. Jenis multimedia pembelajaran menurut kegunannya ada dua:
Multimedia Presentasi Pembelajaran: Alat bantu guru dalam proses
pembelajaran di kelas dan tidak menggantikan guru secara keseluruhan. Berupa pointer-pointer
materi yang disajikan (explicit knowledge) dan bisa saja ditambahi dengan
multimedia linear berupa film dan video untuk memperkuat pemahaman siswa. Dapat
dikembangkan dengan software presentasi seperti: OpenOffice Impress, Microsoft
PowerPoint, dsb.
Multimedia Pembelajaran Mandiri: Software pembelajaran yang dapat
dimanfaatkan oleh siswa secara mandiri alias tanpa bantuan guru. Multimedia
pembelajaran mandiri harus dapat memadukan explicit knowledge (pengetahuan
tertulis yang ada di buku, artikel, dsb) dan tacit knowledge (know how, rule of
thumb, pengalaman guru). Tentu karena menggantikan guru, harus ada fitur
assesment untuk latihan, ujian dan simulasi termasuk tahapan pemecahan
masalahnya. Untuk level yang kompleks dapat menggunakan software semacam
Macromedia Authorware atau Adobe Flash. Sayangnya saya masih belum bisa nemukan
yang selevel dengan itu untuk opensource-nya. Kita juga bisa menggunakan
software yang mudah seperti OpenOffice Impress atau Microsoft PowerPoint, asal
kita mau jeli dan cerdas memanfaatkan berbagai efek animasi dan fitur yang ada
di kedua software terebut.
2. TENTUKAN TEMA MATERI AJAR
Ambil tema bahan ajar yang menurut kita sangat
membantu meningkatkan pemahaman ke siswa
dan menarik bila kita gunakan multimedia. Ingat bahwa tujuan utama kita membuat
multimedia pembelajaran adalah untuk meningkatkan pemahaman siswa. Jangan
terjebak ke memindahkan buku ke media digital, karena ini malah mempersulit
siswa. Ketika guru biologi ingin menggambarkan sebuah jenis tumbuhan supaya
bisa dipahami siswa, dan itu sulit ternyata dilakukan (karena guru tidak bisa
nggambar di komputer, dsb), maka ya jangan dilakukan 😉
Alangkah lebih baik apabila pohon tersebut dibawa saja langsung ke depan kelas.
Ini salah satu contoh bagaimana media pembelajaran itu sebenarnya tidak harus
dengan teknologi informasi. Dalam sertifikasi guru, pemanfaatan media
pembelajaran seperti pohon itu, atau kecoak dikeringkan, dsb tetap mendapatkan
poin penilaian yang signifikan.
3. SUSUN ALUR CERITA (STORYBOARD)
Susun alur cerita atau storyboard yang memberi
gambaran seperti apa materi ajar akan disampaikan. Jangan beranggapan bahwa
storyboard itu hal yang susah, bahkan point-point saja asalkan bisa memberi
desain besar bagaimana materi diajarkan sudah lebih dari cukup. Cara membuatnya
juga cukup dengan software pengolah kata maupun spreadsheet yang kita kuasai,
tidak perlu muluk-muluk menggunakan aplikasi pembuat storyboard professional.
Untuk storyboard sederhana, saya berikan contoh karya pak ismudji dari SMA Bontang, Kaltim
(ismudji-storyboard.pdf). Sedangkan yang agak kompleks, bisa dilihat dari yang
dibuat teman-teman di Brainmatics dan IlmuKomputer.Com untuk konten Rekayasa
Perangkat Lunak (rpl-storyboard.pdf)
4. MULAI BUAT SEKARANG JUGA!
Jangan menunda atau mengulur waktu lagi, buat
sekarang juga! Siapkan Openoffice Impress atau Microsoft PowerPoint anda. Mulai
buat slide pertama, isikan bahan ajar yang ingin anda multimedia-kan. Terus
masukkan bahan ajar anda di slide slide berikutnya, mulai mainkan image, link
dengan gambar, suara dan video yang bisa kita peroleh dengan gampang di
Internet. Bisa juga memanfaatkan situs howstuffworks.com untuk mencari ide 🙂 Jangan lupa juga bahwa banyak pemenang-pemenang lomba
pengembangan multimedia pembelajaran yang hanya bermodal Openoffice Impress
atau PowerPoint sudah cukup membuat karya yang berkualitas tinggi. Gambar
disamping saya ambil dari karya pak Teopilus Malatuni, guru SMAN 1 Kaimana
Papua Barat yang dibuat dengan tool sederhana, bisa mendapatkan skor signifikan
di lomba dikmenum tahun 2007. Kuncinya adalah tekun, sabar dan pantang
menyerah. Tidak ada ilmu pengetahuan yang bisa didapat secara instan, semua
melewati proses panjang.
5. GUNAKAN TEKNIK ATM
Terapkan metode ATM (Amati, Tiru dan Modifikasi).
Usahakan sering melihat contoh-contoh yang sudah ada untuk membangkitkan ide.
Gunakan logo, icon dan image yang tersedia secara default. Apabila masih kurang
puas:
Cari dari
berbagai sumber
Buat
sendiri apabila mampu
Saya berikan contoh bagaimana perdjoeangan mas Heru
Suseno, guru fisika dari SMA Negeri 2 Madiun. Mas Heru ini dengan seriusnya
menerapkan ATM dengan mencoba meniru tampilan Microsoft Encarta di tahun 2006.
Tahun 2007 beliau sudah berhasil memperbaiki dan memodifikasi karya untuk
selevel Encarta, tapi sudah tidak nyontek Encarta lagi 🙂
6. TETAPKAN TARGET
Jaga keseriusan proses belajar dengan membuat
target pribadi, misalnya untuk mengikuti lomba, memenangkan award, menyiapkan
produk untuk dijual, atau deadline jadwal mengajar di kelas. Target perlu
supaya proses belajar membuat multimedia pembelajaran terjaga dan bisa berjalan
secara kontinyu alias tidak putus di tengah jalan. Untuk lomba dan award,
paling tidak di Indonesia ada berbagai event nasional yang bisa kita jadikan
target. Balai pengembangan multimedia dan dinas pendidikan nasional di berbagai
daerah saat ini saya lihat mulai marak menyelenggarakan berbagai event lomba di
tingkat lokal.
7. INGAT TERUS TIGA RESEP DARI SUCCESS STORY
Dari pengalaman menjadi juri lomba di berbagai
event, saya lihat kesuksesan bapak ibu guru dalam mengembangkan multimedia
pembelajaran bukan dari kelengkapan infrastruktur atau berlimpahnya budget yang
dimiliki, tapi justru dari ketiga hal ini:
Berani
mencoba dan mencoba lagi
Belajar mandiri (otodidak) dari buku-buku
yang ada (perlu investasi membeli buku)
Tekun dan
tidak menyerah meskipun peralatan terbatas.
(Sumber: Romy Satrio Wibowo)
![]() |
Ice Breaking - Senam Otak |
![]() |
Ice Breaking - Senam Otak |
![]() |
Jalan jalan di Alun alun Kota Magelang |
![]() |
Foto di teras kamar berlatar belakang pegunungan |
Bersambung...
Workshop Media Pembelajaran Guru SMB Prop Jateng...
0 komentar:
Posting Komentar